Monday, January 14, 2008

Malam Kuberitahu



Malam ini ia datang lagi.Tiba-tiba
Menyusup melalui pori-pori. Aku tidak menyadarinya
Memenuhi langit kamarku dengan bayang gelap gurita
Mencengkram dan enggan melepasku hingga pagi tiba

Aku dapat merasakannya
Ia merengkuh jiwaku dan menyandar dipundakku
Seperti ditengah kerumunan, membicarakan sesuatu yang belum akan pernah selesai
Aku yakin, aku tersenyum saat itu. Ia begitu meyakinkan
Seperti masa depan, seperti insting-hasrat freudian

Malam, tidakkah kau berlangsung lama?
Tunggulah kita sesaat saja, walau bintang terhapus surya
Biar ku tahu, kau atau dia yang fatamorgana

Malam, bergegaslah berganti rupa
Tinggalkan bekas yang tak mungkin dipertunjukkan
Pada hatiku yang gemerincing dikerubuti semut hitam
Meski tak sempat ku tulis janji pertemuan
Ia telah pergi melalui cendela, meski pintu selalu ku buka